Sabtu, 07 Desember 2013

SOP WSD

Diposting oleh Unknown di 00.55


PROSEDUR PERAWATAN WSD


1.      TUJUAN
a.       Mengetahui udara atau bentuk campuran udara dan cairan serosa yang keluar dari ruang intra pleura.
b.      Membuat tekanan negatif untuk reexpansi paru-paru.
c.       Memfasilitasi cotinueud suction yang berfungsi untuk mencegah terjadinya pneumothorax kembali.
d.      Memfasilitasi drainage dari akumulasi cairan di dalam rongga thorax setelah open heart surgery.

2.      RUANG LINGKUP
Dapat dilakukan  pada pasien di ruang gawat darurat yang mengalami tension pneumothorak, di ruang operasi dan di ruang perawatan pasien.

3.      ACUAN
3.1.     Potter, P.A. & Perry, A.G. (1994). Clinical Nursing Skills & techniques. 3rd Edition. St. Louis: Mosby Year Book.
3.2.     Kozier,B. & Erb,G.(2000). Fundamentals of Nursing :Concepts and Prosedures. 4 Edition.St Louis: Mosby Year Book
3.3.     Craven,R.F.Hirnle,C.J., & Sauer,E.s.(1996). Presedure Checklists to Accompany Fundamentals of Nursing : Healt and Function. Philadelphia : Lippincott

4.      DEFINISI
Perawatan system drainase dada yang tertutup untuk memulihkan ekspansi optimal paru dan meningkatkan drainase cairan dan darah dari area pleural.






5.      PROSEDUR
5.1.    Tanggung Jawab dan Wewenang
5.1.1.      Bagian akademik sebagai penanggung jawab pembelajaran
5.1.2.      Koordinator mata ajaran KMB yang bertanggung jawab dalam pengelolaan ketercapaian prosedur perawatan WSD.
5.1.3.      Pembimbing praktek pendidikan dan lahan yang bertanggung jawab dalam membimbing dan menilai ketercapaian pelaksanaan prosedur tindakan setiap peserta didik secara objektif baik dilaboratorium maupun di lahan praktek.

5.2.    Pelaksanaan
5.2.1.        Pastikan kebutuhan pasien untuk perawatan WSD
5.2.2.        Persiapan pasien :
5.2.2.1.     Sampaikan salam (Lihat SOP Komunikasi Terapeutik)
5.2.2.2.     Jelaskan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
5.2.3.        Persiapan alat :
System drainase yang diharuskan system water seal
5.2.3.1.     Air steril atau normal salin untuk menutup 2,5 cm bagian bawah selang U water seal
5.2.3.2.     Air steril atau normal salin dituangkan ke dalam botol kontrol suction bila digunakan suction Sistem Waterless
5.2.3.3.     Vial NaCl atau air 30 ml yang dapat diinjeksikan
5.2.3.4.     Spuit 20 ml
5.2.3.5.     Jarum 21-G
5.2.3.6.     Swab antiseptic
5.2.3.7.     Selang dada atau tray trokar
5.2.3.8.     1 pemegang pisau
5.2.3.9.     Klem selang WSD
5.2.3.10. Forcep spon kecil
5.2.3.11. Pemegang jarum
5.2.3.12. mata pisau ukuran 10
5.2.3.13. Benang silk 3-0
5.2.3.14. Tray liner (area steril)
5.2.3.15. Spon 4 x 4, 10 buah
5.2.3.16. Gunting jahit
5.2.3.17. Handuk tangan 3 buah
Balutan
5.2.3.18. Kasa vaselin
5.2.3.19. Balutan kasa 4 x 4 beberapa buah
5.2.3.20. balutan besar 2 buah
5.2.3.21. Plester atau elastoplas 4 inci (10 cm)
5.2.3.22. penutup kepala
5.2.3.23. masker wajah
5.2.3.24. Sarung tangan steril
5.2.3.25. Dua hemostat shodded untuk masing-masing selang WSD
5.2.3.26. Plester perekat 1 inci untuk memplester penghubung
5.2.4.      Persiapan lingkungan
Jaga Privasi pasien dan ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
5.2.5.      Cuci tangan (Lihat SOP no … Cuci Tangan)
5.2.6.      Kaji status kardiopulmonal pasien, observasi satus pernafasan, penggunaan otot Bantu, warna, nyeri, ansietas dan tanda-tanda vital.
5.2.7.      Telaah perang dan tanggung jawab dokter terhadap pemasangan selang dada.
5.2.8.      Susun system drainase yang diprogramkan (seperti gambar di bawah ini)

                    


5.2.8.1.      Sistem Water Seal
5.2.8.1.1.   Dapatkan system drainase dada water seal. Buka pembungkusnya dan siapkan menyusun system, sebagai system dua atau tiga bilik
5.2.8.1.2.    Sambil mempertahankan sterilitas selang drainase, tegakkan sisten ke atas dan tambahkan air/normal salin ke batas yang tepat
5.2.8.1.3.   Untuk system dua bilik (tanpa suction) tambahkan larutan steril ke bilik water-seal (bilik ke dua), sampai mencapai ketinggian yang diindikasikan.
5.2.8.1.4.   Untuk system berbilik tiga (dengan suction), tambahkan larutan steril ke dalam ruang water seal (ruang kedua); larutan steril ke kontrol suction (bilik ke tiga) biasanya 20 cm (7,9 inci. Hubungkan selang dari ruang kontrol suction ke sumber penghisap
5.2.8.2.      Sistem waterless
5.2.8.2.1.   Dapatkan system waterless. Buka pembungkus steril dan siapkan penyusunan.
5.2.8.2.2.   Untuk system dua bilik (tanpa suction) tak ada yang perlu ditambahkan atau perlu dilakukan pada system
5.2.8.2.3.   Untuk system waterless tiga bilik dengan selang penghubung suction dari ruang kontrol suction ke sumber suction
5.2.8.2.4.   Masukkan 15 ml air steril atau normal salin ke dalam port penyuntik indicator diagnostik pada bagian atau system.
5.2.9.      Plester semua penghubung dengan melilitkan plester menggunakan plester perekat 1 inci.
5.2.10.   Periksa kedua system untuk patensi dengan : mengklem selang drainage yang akan menghubungkan pasien ke system. Menghubungkan slang dari bilik bola pengapung ke sumber suction. Hidupkan suction sampai tingkat yang diharuskan.
5.2.11.  Matikan sumber penghisap dan lepaskan klem selang drainase sebelum menghubungkan ke system pasien.

5.2.12.  Posisikan pasien :
5.2.12.1.     Semi Fowler’s sampai posisi fowler’s tinggi untuk mengevakuasi udara (Pneumothorax)
5.2.12.2.     Posisi Fowler’s tinggi untuk mengalirkan cairan (hemothorax)
5.2.13.  Berikan premedikasi parenteral, seperti sedatif, analgesik sesuai program
5.2.14.  Bantu dokter dalam memberikan dukungan psikologis pada pasien :
5.2.14.1.     Pertegas penjelasan prosedur
5.2.14.2.     Minta kerja sama pasien sepanjang prosedur
5.2.15.  Tunjukkan anastetik pada dokter
5.2.16.  Pegang botol larutan anastesi bagian atas di bawah dengan label menghadap ke dokter. Dokter akan mengambil larutan, kemudian dokter memasang slang WSD.
5.2.17.  Bantu dokter menghubungkan selang drainase pada selang dada.
5.2.18.  Plester selang penghubung antara dada dan selang drainase.
5.2.19.  Periksa patensi ventilasi udara pada system :
5.2.19.1.     Ventilasi water-seal harus bebas sumbatan. Ventilasi bilik kontrol suction harus tanpa sumbatan , saat memakai suction
5.2.19.2.     System waterless mempunyai katup tanpa penutup
5.2.20.  Gulung kelebihan selang pada tempat tidur pasien. Ikat dengan karet gelang dan peniti atau klem system
5.2.21.  Atur slang untuk menggantung dalam garis lurus dari atas tempat tidur ke bilik drainase
5.2.22.  Bila selang dada mengalirkan cairan tandai tanggal, waktu pada permukaan bilik drainase yang menandakan dimulainnya drainase. Pengkajian pasca operasi dilakukan setiap 15 menit selama 2 jam pertama. Interval pengkajian ini kemudia diubah berdasarkan status pasien. Tandai waktu dan tingkat drainase pada strip kalibrasi secara periodic.
5.2.23.  Urut atau pencet selang dada hanya bila ada indikasi : Selang dada mediastinal pasca operasi dimanipulasi bila pengkajian keperawatan menandakan obstruksi pada drainase sekunder terhadap bekuan atau debris pada slang.
5.2.24.  Berikan dua shodded hemostat untuk tiap selang dada. Shodded hemostat biasanya dilekatkan ke bagian atas tempat tidur pasien dengan plester perekat atau klem pada pakaian pasien selama ambulasi.
5.2.24.1.     Untuk mengkaji adanya kebocoran udara
5.2.24.2.     Untuk mengosongkan atau mengganti botol atau bilik penampung. Prosedur ini dilakukan oleh dokter atau perawat yang telah menerima pelatihan prosedur ini.
5.2.24.3.     Untuk mengganti system sekali pakai ambil system baru yang siap untuk dihubungkan sebelum mengklem selang, sehingga pemindahan dapat cepat dan system drainase dibentuk kembali
5.2.24.4.     Untuk mengkaji apakan pasien siap untuk dilepaskan dari slang dada. Tindakan ini dilakukan dengan pesanan dokter. Pada situasi ini perawat harus memantau klien terhadap pembentukan pneumothorax ulang

5.2.25.  Bantu pasien kembali ke posisi yang nyaman
5.2.26.  Lepaskan sarung tangan dan buang alat yang telah digunakan, kotor
5.2.27.  Cuci tangan (Lihat SOP no … Cuci tangan)
5.2.28.  Catat prosedur dan pengkajian kardiopulmonal pasien.

6.          PENGENDALIAN/PEMANTAUAN
6.1.  Absensi mahasiswa dan dosen yang telah ditanda tangani
6.2.  Dokumentasi laporan asuhan keperawatan
6.3.  Format penilaian tindakan perawatan slang WSD yang telah ditanda tangani dan diberi nama jelas instruktur yang menilai dan peserta didik yang bersangkutan
6.4.  Pedoman penilaian kompetensi

7.          DOKUMENTASI
7.1.  SOP No…. tentang Mencuci Tangan
7.2.  SOP No …. Tentang Komunikasi Terapeutik
7.3.   


8.          PENGESAHAN


Disusun Oleh                   Diperiksa Oleh                  Disetujui dan disahkan oleh






   Tim Mata Ajaran :            Unit Akademik :                    Ketua pengelola :
          Tanggal :                          Tanggal :                               Tanggal : 

0 komentar:

Posting Komentar

 

The little diaries cumels ♥ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review