Minggu, 15 Desember 2013

Diposting oleh Unknown di 02.04 0 komentar


 

Detak jantung terus berlantun,langkah kaki tetap terpadu.
Dalam lembaran penuh warna kehidupan, angan yang terpendam kan terwujud.cita cita yang tinggi kan tergapai .dengtan usaha serta keriangan, dan kesungguhan itulah arti dari mencintai diri sendiri.
Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendoakan nya, walaupun dia tidak  berada disisi kita. Allah memberikan kita dua buah kaki untuk berjalan.dua tangan untuk memegang ,dua telinga untuk mmendengar, dan dua mata untuk melihat.tetapi mengapa allah hanya menganugrahkan kan sekeping hati kepada kita??
Karena allah telah memberikan sekeping hati lagi kepada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah  cinta. Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kita masih mau mencoba.jangan sesekali menyerah jika kita masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kita tidak mencintainya lagi jika kita masih tidak bisa melupakan.cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan. walaupun mereka telah dikecewakan.kepada mereka yang masih percaya,walaupun mereka yang telah dikhianati.kepada mereka yang masih ingin mencintai walaupun mereka telah disakiti sebelumnya. Dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan. Jangan   sampai kita menyimpan kata kata cinta kepada orang yang tersayang hingga dia meninggal dunia, dan akhirnya kita terpaksa mencatat kata kata cinta itu kepada isyarat. Sebaiklah ucapkanlah kata kata cinta yang tersimpan di benak kita sekarang selagi ada hayatnya. Mungkin tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum  

Marry You | BrunoMars

Diposting oleh Unknown di 01.50 0 komentar


Marry You | BrunoMars 


I It's a beautiful night,
Malam ini indah


We're looking for something

dumb to do

Kita mencari hal bodoh untuk

dilakukan


Hey baby,

Hai kasih


I think I wanna marry you

Kukira aku ingin menikahimu


II

Is it the look in your eyes,

Apakah pandangan matamu


Or is it this dancing juice?

Ataukah jus yang menari-nari?


Who cares baby,

Siapa peduli, kasih


I think I wanna marry you

Kukira aku ingin menikahimu


III

Well I know this little chapel on

the boulevard we can go

Aku tahu gereja kecil di pinggir

jalan yang bisa kita pakai


No one will know

Tak ada yang akan tahu


Come on girl

Ayolah sayang


Who cares if we're trashed got a

pocket full of cash we can blow

Siapa peduli jika kita dicaci, kita

punya banyak uang yang bisa

kita hamburkan


Shots of patron

Minum-minum


And it's on girl

Dan rasanya melayang kasih


IV

Don't say no, no, no, no-no;

Jangan bilang tidak


Just say yeah, yeah, yeah, yeah-

yeah;

Katakanlah ya


And we'll go, go, go, go-go

Dan kita akan pergi


If you're ready, like I'm ready

Jika kau siap seperti diriku


Cause

Karena


Back to I, II

I'll go get a ring let the choir

bells sing like oooh,

Kan kucari cincin dan

menyuruh paduan suara

bernyanyi


So whatcha wanna do?

Jadi apa yang kau inginkan?


Let's just run girl

Ayo kita lari sayang


If we wake up and you wanna

break up that's cool

Jika kita bangun dan kau ingin

berpisah, tak masalah


No, I won't blame you;

Aku takkan menyalahkanmu


It was fun girl

Itu menyenangkan sayang


Back to IV


Sabtu, 07 Desember 2013

Prosedur NGT

Diposting oleh Unknown di 21.42 0 komentar


PROSEDUR NGT
  1. Definisi NGT
     NGT  adalah kependekan dari Nasogastric tube. alat ini adalah alat yang digunakan untuk memasukkan nutsrisi cair dengan selang plasitic yang dipasang melalui hidung sampai lambung. Ukuran NGT diantaranya di bagi menjadi 3 kategori yaitu:
  1. Dewasa ukurannya 16-18 Fr
  2. Anak-anak ukurannya 12-14 Fr
  3. Bayi ukuran 6 Fr

  1. Indikasi pemasangan NGT
     indikasi pasien yang di pasang NGT adalah diantaranya sebagai berikut:
  1. Pasien tidak sadar
  2. pasien Karena kesulitan menelan
  3. pasien yang keracunan
  4. pasien yang muntah darah
  5. Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau mulut

  1. Tujuan Pemasangan NGT
Tujuan pemasangan NGT adalah sebagai berikut:
  1. Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang mengalami kesulitan menelan
  2. Mencegah terjadinya atropi esophagus/lambung pada pasien tidak sadar
  3. Untuk melakukan kumbang lambung pada pasien keracunan
  4. Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau pendarahan pada lambung

  1. Kontraindikasi pemasangan NGT
    1. Pada pasien yang memliki tumor di rongga hidung atau esophagus
    2. Pasien yang mengalami cidera serebrospinal

  1. Peralatan yang dipersiapkan diantaranya adalah;
    1. Selang NGT ukuran dewasa, anak –anak dan juga bayi. Melihat kondisi pasiennya
    2. Handscun bersih
    3. Handuk
    4. Perlak
    5. Bengkok
    6. Jelli atau lubricant
    7. Spuit 10 cc
    8. Stetoskop
    9. Tongue spatel
    10. Plaster
    11. Pen light
    12. Gunting

  1. Langkah Pemasangan NGT
Langkah –langkah dalam pemasangan NGT diantaranya dengan:
  1. Siapkan peralatan di butuhkan seperti yang telah disebutkan diatas termasuk plester 3 untuk tanda, fiksasi di hidung dan leherdan juga ukuran selang NGT
  2. Setelah peralatan siap minta izin pada pasien untuk memasang NGT dan jelaskan pada pasien atau keluarganya tujuan pemasangan NGT
  3. Setelah minta izin bawa peralatan di sebelah kanan pasien. Secara etika perawat saat memasang NGT berda di sebelah kanan pasien
  4. Pakai handscun kemudian posisikan pasien dengan kepala hiper ekstensi
  5. Pasang handuk didada pasien untuk menjaga kebersihan kalau pasien muntah
  6. Letakkan bengkok di dekat pasien
  7. Ukur selang NGT mulai dari hidung ke telinga bagian bawah, kemudian dari telinga tadi ke prosesus xipoidius setelah selesai tandai selang dengan plaster untuk batas selang yang akan dimasukkan
  8. Masukkan selang dengan pelan2, jika sudah sampai epiglottis suruh pasien untuk menelan dan posisikan kepala pasien fleksi, setelah sampai batas plester cek apakah selang sudah benar2 masuk dengan pen light jika ternyata masih di mulut tarik kembali selang dan pasang lagi
  9. Jika sudah masuk cek lagi apakah selang benar2 masuk lambung atau trakea dengan memasukkan angin sekitar 5-10 cc dengan spuit. Kemudian dengarkan dengan stetoskop, bila ada suara angin berarti sudah benar masuk lambung. Kemuadian aspirasi kembali udara yang di masukkan tadi
  10. Jika sudah sampai lambung akan ada cairan lambung yang teraspirasi
  11. Kemudian fiksasi dengan plester pada hidung, setelah fiksasi lagi di leher. Jangan lupa mengklem ujung selang supaya udara tidak masuk
  12. Setelah selesai rapikan peralatan dan permisi pada pasien atau keluarga.
  13. Selang NGT maksimal dipasang 3 x 24 jam jika sudah mencapai waktu harus dilepas dan di pasang NGT yang baru.
  14. Langkah –langkah pemberian makanan cair lewat NGT
Makanan yang bisa di masukkan lewat NGT adalah makanan cair, caranya adalah sebagai berikut:
  1. Siapakan spuit besar ukuran 50 cc
  2. Siapakan makanan cairnnya ( susu, jus)
  3. Pasang handuk di dada pasien dan siapkan bengkok
  4. Masukkan ujung spuit pada selang NGT dan tetap jaga NGT supata tidak kemasukan udara dengan mengklem.
  5. Masukkan makanan cair pada spuit dan lepaskan klem, posisi spuit harus diatas supaya makanan cairnya bisa mengalir masuk ke lambung.
  6. Jangan mendorong makanan dengan spuit karena bisa menambah tekanan lambung, biarkan makanan mengalir mengikuti gaya gravitasi
  7. Makanan yang di masukkan max 200 cc, jadi jika spuitnya 50 cc maka bisa dilakukan 4 kali .
  8. Apabila akan memasukkan makanan untuk yang kedua, jangan lupa mencuci dulu spuit. Jika sudah selesai aliri selang NGT dengan air supaya sisa-sisa makanan tidak mengendap di selang karena bisa mengundang bakteri.
  9. Jika sudah rapikan peralatan

CATATAN EVALUASI


a. Pasien tidak terjadi batuk

b. Ujung NGT bila dimasukan pada air tidak timbul gelembung udara

c. Cairan yang keluar berwarna agak kehijau-hijauan jernih

d. Masukan udara  10cc lewat NGT, bersamaan memasukan udara didengarkan suara     
    dalam lambung dengan stestokop maka akan terdengar udara

e. Bila kesadaran pasien menurun (tidak kooperatif), bisa dirangsang dengan memberi
    minum 1 sendok, saat ada tanda menelan maka NGT dimasukan

SOP WSD

Diposting oleh Unknown di 00.55 0 komentar


PROSEDUR PERAWATAN WSD


1.      TUJUAN
a.       Mengetahui udara atau bentuk campuran udara dan cairan serosa yang keluar dari ruang intra pleura.
b.      Membuat tekanan negatif untuk reexpansi paru-paru.
c.       Memfasilitasi cotinueud suction yang berfungsi untuk mencegah terjadinya pneumothorax kembali.
d.      Memfasilitasi drainage dari akumulasi cairan di dalam rongga thorax setelah open heart surgery.

2.      RUANG LINGKUP
Dapat dilakukan  pada pasien di ruang gawat darurat yang mengalami tension pneumothorak, di ruang operasi dan di ruang perawatan pasien.

3.      ACUAN
3.1.     Potter, P.A. & Perry, A.G. (1994). Clinical Nursing Skills & techniques. 3rd Edition. St. Louis: Mosby Year Book.
3.2.     Kozier,B. & Erb,G.(2000). Fundamentals of Nursing :Concepts and Prosedures. 4 Edition.St Louis: Mosby Year Book
3.3.     Craven,R.F.Hirnle,C.J., & Sauer,E.s.(1996). Presedure Checklists to Accompany Fundamentals of Nursing : Healt and Function. Philadelphia : Lippincott

4.      DEFINISI
Perawatan system drainase dada yang tertutup untuk memulihkan ekspansi optimal paru dan meningkatkan drainase cairan dan darah dari area pleural.






5.      PROSEDUR
5.1.    Tanggung Jawab dan Wewenang
5.1.1.      Bagian akademik sebagai penanggung jawab pembelajaran
5.1.2.      Koordinator mata ajaran KMB yang bertanggung jawab dalam pengelolaan ketercapaian prosedur perawatan WSD.
5.1.3.      Pembimbing praktek pendidikan dan lahan yang bertanggung jawab dalam membimbing dan menilai ketercapaian pelaksanaan prosedur tindakan setiap peserta didik secara objektif baik dilaboratorium maupun di lahan praktek.

5.2.    Pelaksanaan
5.2.1.        Pastikan kebutuhan pasien untuk perawatan WSD
5.2.2.        Persiapan pasien :
5.2.2.1.     Sampaikan salam (Lihat SOP Komunikasi Terapeutik)
5.2.2.2.     Jelaskan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
5.2.3.        Persiapan alat :
System drainase yang diharuskan system water seal
5.2.3.1.     Air steril atau normal salin untuk menutup 2,5 cm bagian bawah selang U water seal
5.2.3.2.     Air steril atau normal salin dituangkan ke dalam botol kontrol suction bila digunakan suction Sistem Waterless
5.2.3.3.     Vial NaCl atau air 30 ml yang dapat diinjeksikan
5.2.3.4.     Spuit 20 ml
5.2.3.5.     Jarum 21-G
5.2.3.6.     Swab antiseptic
5.2.3.7.     Selang dada atau tray trokar
5.2.3.8.     1 pemegang pisau
5.2.3.9.     Klem selang WSD
5.2.3.10. Forcep spon kecil
5.2.3.11. Pemegang jarum
5.2.3.12. mata pisau ukuran 10
5.2.3.13. Benang silk 3-0
5.2.3.14. Tray liner (area steril)
5.2.3.15. Spon 4 x 4, 10 buah
5.2.3.16. Gunting jahit
5.2.3.17. Handuk tangan 3 buah
Balutan
5.2.3.18. Kasa vaselin
5.2.3.19. Balutan kasa 4 x 4 beberapa buah
5.2.3.20. balutan besar 2 buah
5.2.3.21. Plester atau elastoplas 4 inci (10 cm)
5.2.3.22. penutup kepala
5.2.3.23. masker wajah
5.2.3.24. Sarung tangan steril
5.2.3.25. Dua hemostat shodded untuk masing-masing selang WSD
5.2.3.26. Plester perekat 1 inci untuk memplester penghubung
5.2.4.      Persiapan lingkungan
Jaga Privasi pasien dan ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
5.2.5.      Cuci tangan (Lihat SOP no … Cuci Tangan)
5.2.6.      Kaji status kardiopulmonal pasien, observasi satus pernafasan, penggunaan otot Bantu, warna, nyeri, ansietas dan tanda-tanda vital.
5.2.7.      Telaah perang dan tanggung jawab dokter terhadap pemasangan selang dada.
5.2.8.      Susun system drainase yang diprogramkan (seperti gambar di bawah ini)

                    


5.2.8.1.      Sistem Water Seal
5.2.8.1.1.   Dapatkan system drainase dada water seal. Buka pembungkusnya dan siapkan menyusun system, sebagai system dua atau tiga bilik
5.2.8.1.2.    Sambil mempertahankan sterilitas selang drainase, tegakkan sisten ke atas dan tambahkan air/normal salin ke batas yang tepat
5.2.8.1.3.   Untuk system dua bilik (tanpa suction) tambahkan larutan steril ke bilik water-seal (bilik ke dua), sampai mencapai ketinggian yang diindikasikan.
5.2.8.1.4.   Untuk system berbilik tiga (dengan suction), tambahkan larutan steril ke dalam ruang water seal (ruang kedua); larutan steril ke kontrol suction (bilik ke tiga) biasanya 20 cm (7,9 inci. Hubungkan selang dari ruang kontrol suction ke sumber penghisap
5.2.8.2.      Sistem waterless
5.2.8.2.1.   Dapatkan system waterless. Buka pembungkus steril dan siapkan penyusunan.
5.2.8.2.2.   Untuk system dua bilik (tanpa suction) tak ada yang perlu ditambahkan atau perlu dilakukan pada system
5.2.8.2.3.   Untuk system waterless tiga bilik dengan selang penghubung suction dari ruang kontrol suction ke sumber suction
5.2.8.2.4.   Masukkan 15 ml air steril atau normal salin ke dalam port penyuntik indicator diagnostik pada bagian atau system.
5.2.9.      Plester semua penghubung dengan melilitkan plester menggunakan plester perekat 1 inci.
5.2.10.   Periksa kedua system untuk patensi dengan : mengklem selang drainage yang akan menghubungkan pasien ke system. Menghubungkan slang dari bilik bola pengapung ke sumber suction. Hidupkan suction sampai tingkat yang diharuskan.
5.2.11.  Matikan sumber penghisap dan lepaskan klem selang drainase sebelum menghubungkan ke system pasien.

5.2.12.  Posisikan pasien :
5.2.12.1.     Semi Fowler’s sampai posisi fowler’s tinggi untuk mengevakuasi udara (Pneumothorax)
5.2.12.2.     Posisi Fowler’s tinggi untuk mengalirkan cairan (hemothorax)
5.2.13.  Berikan premedikasi parenteral, seperti sedatif, analgesik sesuai program
5.2.14.  Bantu dokter dalam memberikan dukungan psikologis pada pasien :
5.2.14.1.     Pertegas penjelasan prosedur
5.2.14.2.     Minta kerja sama pasien sepanjang prosedur
5.2.15.  Tunjukkan anastetik pada dokter
5.2.16.  Pegang botol larutan anastesi bagian atas di bawah dengan label menghadap ke dokter. Dokter akan mengambil larutan, kemudian dokter memasang slang WSD.
5.2.17.  Bantu dokter menghubungkan selang drainase pada selang dada.
5.2.18.  Plester selang penghubung antara dada dan selang drainase.
5.2.19.  Periksa patensi ventilasi udara pada system :
5.2.19.1.     Ventilasi water-seal harus bebas sumbatan. Ventilasi bilik kontrol suction harus tanpa sumbatan , saat memakai suction
5.2.19.2.     System waterless mempunyai katup tanpa penutup
5.2.20.  Gulung kelebihan selang pada tempat tidur pasien. Ikat dengan karet gelang dan peniti atau klem system
5.2.21.  Atur slang untuk menggantung dalam garis lurus dari atas tempat tidur ke bilik drainase
5.2.22.  Bila selang dada mengalirkan cairan tandai tanggal, waktu pada permukaan bilik drainase yang menandakan dimulainnya drainase. Pengkajian pasca operasi dilakukan setiap 15 menit selama 2 jam pertama. Interval pengkajian ini kemudia diubah berdasarkan status pasien. Tandai waktu dan tingkat drainase pada strip kalibrasi secara periodic.
5.2.23.  Urut atau pencet selang dada hanya bila ada indikasi : Selang dada mediastinal pasca operasi dimanipulasi bila pengkajian keperawatan menandakan obstruksi pada drainase sekunder terhadap bekuan atau debris pada slang.
5.2.24.  Berikan dua shodded hemostat untuk tiap selang dada. Shodded hemostat biasanya dilekatkan ke bagian atas tempat tidur pasien dengan plester perekat atau klem pada pakaian pasien selama ambulasi.
5.2.24.1.     Untuk mengkaji adanya kebocoran udara
5.2.24.2.     Untuk mengosongkan atau mengganti botol atau bilik penampung. Prosedur ini dilakukan oleh dokter atau perawat yang telah menerima pelatihan prosedur ini.
5.2.24.3.     Untuk mengganti system sekali pakai ambil system baru yang siap untuk dihubungkan sebelum mengklem selang, sehingga pemindahan dapat cepat dan system drainase dibentuk kembali
5.2.24.4.     Untuk mengkaji apakan pasien siap untuk dilepaskan dari slang dada. Tindakan ini dilakukan dengan pesanan dokter. Pada situasi ini perawat harus memantau klien terhadap pembentukan pneumothorax ulang

5.2.25.  Bantu pasien kembali ke posisi yang nyaman
5.2.26.  Lepaskan sarung tangan dan buang alat yang telah digunakan, kotor
5.2.27.  Cuci tangan (Lihat SOP no … Cuci tangan)
5.2.28.  Catat prosedur dan pengkajian kardiopulmonal pasien.

6.          PENGENDALIAN/PEMANTAUAN
6.1.  Absensi mahasiswa dan dosen yang telah ditanda tangani
6.2.  Dokumentasi laporan asuhan keperawatan
6.3.  Format penilaian tindakan perawatan slang WSD yang telah ditanda tangani dan diberi nama jelas instruktur yang menilai dan peserta didik yang bersangkutan
6.4.  Pedoman penilaian kompetensi

7.          DOKUMENTASI
7.1.  SOP No…. tentang Mencuci Tangan
7.2.  SOP No …. Tentang Komunikasi Terapeutik
7.3.   


8.          PENGESAHAN


Disusun Oleh                   Diperiksa Oleh                  Disetujui dan disahkan oleh






   Tim Mata Ajaran :            Unit Akademik :                    Ketua pengelola :
          Tanggal :                          Tanggal :                               Tanggal : 

 

The little diaries cumels ♥ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review